Selasa, 26 Februari 2019

komponen aktif, pasif dan perangkat pendukung fiber optik beserta penjelasannya

1. Komponen Aktif
     
Berikut beberapa contoh komponen aktif sebagai berikut:

a. Managed Switch
   
    Jenis switch yang memiliki fitur-fitur yang handal yang mampu mendukung kinerja switch dalam jaringan network komputer dan dilengkapi dengan fitur popular yakni fitur Virtual LAN atau VLAN yang membuat switch ini dapat terhubung pada segment LAN secara bersamaan yang dapat dipakai lebih dari 1 LAN dan fiur monitoring yang fungsinya dapat melakukan konfigurasi IP address bahkan juga dapat melakukan pengecekan transfer data melalui IP address, atau melakui protocol SNMP atau program monitoring lainnya.


b. Media Converter

   Perangkat jaringan yang dapat menghubungkan dua jenis jaringan berbeda melalui media seperti twisted pair dengan kabel fiber optic. Terdapat dua jenis media converter berdasarkan jenis kabel fiber optic yaitu :
Single Mode, memiliki kemampuan jarak tempuh sampai dengan 100 KM dengan panjang
gelombang 1150 nm dan core 9/125 micron
Multimode, memiliki kemampuan jarak tempuh yang terbatas maksimal 550 meter dengan panjang
gelombang 1300 nanometer dan core 50/125 micron, biasanya digunakan untuk jaringan lokal.


c. Optical Network Unit/ONU
    
    Menyediakan interface antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan 
melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan.
pada arsitektur FTTx, ONU diletakan di sisi pelanggan. Memiliki beberapa fungsi yaitu:

Konversi layanan sinyal optik menjadi sinyal elektrik
Sebagai alat demultiplexer layanan
Output dapat berupa voice, video dan data internet


d.Passive Optical Network/PON

   
   Merupakan jaringan point-to-multipoint berbasis fiber optik yang memiliki elemen pembagi optik (Optical Splitter) yang berfungsi sebagai penyalur data pada beberapa tujuan. Elemen pembagi tersebut bersifat pasif artinya tidak melakukan manipulasi sinyal seperti penguatan sinyal optik terdapat pada OLT. Memiliki karakteristik sebagai berikut :
Teknologi yang digunakan yaitu WDM, wavelength division multiplexer, memungkinkan terjadinya
berbagai layanan yang menggunakan satu jalur kabel.
Sinyal downstream dan upstream merupakan dua buah sinyal yang memiliki panjang gelombang
berbeda dan dilewatkan dalam jalur yang sama. Sinyal tersebut dipisahkan dan digabungkan kembali
pada ujung jaringan baik dari provider maupun pelanggan.
Memiliki bandwidth yang tingga dan jarak yang jauh (20 km – 30 km) dan biasa digunakan untuk
jaringan metro atau mobile backhaul yaitu koneksi antar core network.
Terdapat dua standar yaitu ITU (GPON) dan IEEE (GE-PON).


e. Gigabit Passive Optical Network/GPON

Karakteristik GE-PON :
Menggunakan struktur enkapsulasi ethernet untuk komunikasi pada layer 2
Data dikirimkan dengan panjang variabel 1.518 Bytes sesuai standar IEEE 802.3ah
Struktur point to multipoint, dimana satu OLT bisa dihubungkan dengan 32 ONU. Dan masing
masing ONU berbagi bandwidth 1G melalui TDM baik uplink maupun downlink.
Memiliki upstream 1.260 Gbps dengan panjang gelombang 1.360 nm dan downstream 1.480 Gbps
dengan panjang gelombang 1.500 nm
Mendukung teknologi enskripsi pada downstream dan upstream
Mendukung fungsi DBA (dynamic bandwidth allocation), kemampuan untuk mengatur beban
bandwidth pada masing-masing ONU, mengatur salah satu jenis delay yaitu delay rendah atau delay
normal. Delay rendah biasanya digunakan untuk VoIP atau komunikasi video dan juga fitur QoS.
Mendukung fungsi layer fisik OAM (operation, administration and maintenance), kemampuan
untuk operasi yang dibutuhkan, mengadministrasi dan merawat sistem jaringan FO.

f. GPON VS GE- PON


GPON menggunakan standar ITU-T G.984, GE-PON menggunakan standar IEEE 802.3ah yang fokus
pada ethernet services
ONU GPON mengakomodasi legacy network (TDM Based) seperti E1, ONU GE-PON hanya based on
ethernet
Frame GPON adalah Gpon Encapsulation Method (GEM), sedangkan frame GE-PON adalah
ethernet. Gpon Encapsulation Method merupakan kemampuan menyediakan sebuah connection
oriented, mekanisme framing variable-length untuk transport dari layanan data melalui PON dan
tidak tergantung pada jenis interface service node pada OLT serta jenis interface UNI pada ONU
Split GPON 64 sedangkan GE-PON baru 32 split
Pada GPON antara downstream dan upstream bersifat asimetrik, sedangkan GE-PON bersifat
simetrik
Link budget pada ODN GPON minimum 28 dB sedangkan pada GE-PON minimum 26 dB
GPON berstandar interoperability ONU dan LT yang berbeda sedangkan GE-PON masih
menggunakan proprietary interface antara OLT dan ONU.

g. Optical Line Terminal/OLT

    OLT menyediakan interface antara sistem Passive Optical Network (PON) dengan penyedia layanan
(service provider) data, video, maupun voice/telepon melalui NSM. Perangkat OLT meliputi:
DCS (Digital Cross-connect), yang melayani nonswitched dan non-locally switched TDM trafik ke
jaringan telepon
Voice Gateway, yang melayani locally switched TDM/voice trafik ke PSTN
IP Routers atau ATM Edge Switch, yang melayani trafik data
Video Network Device, yang melayani trafik video
Perangkat yang berfungsi sebagai titik awal dari layanan jaringan optik pasif. Perangkat ini
mempunyai fungsi utama, antara lain:
Melakukan konversi antara sinyal listrik yang digunakan oleh penyedia layanan dan sinyal optik yang
digunakan oleh jaringan optik pasif
Mengkoordinasikan multiplexing pada perangkat lain di ujung jaringan, atau biasa disebut
dengan Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit (ONU)
Penyambungan dengan pusat layanan (softswitch, ISP dan IPTV)
Titik distribusi ke pelanggan
Tempat pengaturan bandwidth, pengontrolan dan kendali jaringan pelanggan


h. Small From-factor Pluggable/SFP
 Perangkat yang compact berupa suatu transceiver yang bersifat hot-pluggable yang biasa digunakan
dalam applikasi komunikasi dan telekomunikasi data. Form factor dan interface kelistrikannya
dispesifikasikan oleh suatu perjanjian multi source (multi-source agreement – alias MSA). Perangkat
ini menjadi interface suatu perangkat jaringan motherboard yang biasa digunakan pada sebuah
router atau switch kepada kabel jaringan fiber optic ataupun copper. Dirancang untuk mendukung
standard komunikasi pada jaringan SONET, Gigabit Ethernet, Fibre Channel atau lainnya. Ada 2 jenis
SFP yaitu :
SFP, memiliki bandwidth maksimal 4 Gbps
SFP+, memiliki bandwidth maksimal 10 Gbps


2. Komponen Pasif
     Berikut contoh komponen pasif sebagai berikut:
a. Pigtail
sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan
dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.


b. Patch Cord
kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan
device atau dikenal juga dengan optic jumper.


c. Fiber Outlet
Semacam rowset atau rumah kabel untuk menyimpan pigtail fiber optic yang di sambungkan ke drop
kabel.


d. OPFD/ODP
DPFO (Distribution Point Fiber Optik) / ODP (Optical Distribution Point) adalah tempat splitter dan
terminasi drop kabel yang mengarah ke user- user.


F. Splitter
komponen FO yang berfungsi memisahkan atau membagi daya optik dari satu input serat ke dua
atau beberapa output serat. Kelemahan dari Splitter ini adalah menimbulkan Loss dimana semakin
besar kapasitasnya, loss yang timbul semakin besar.


g. Join Box/Jiont Closure
tempat sambungan / titik terminasi 2 atau lebih kabel fiber optic. Dimana biasanya di pasangkan di
luar (outdoor).


h. OTB
Optical Termination Box (OTB) adalah titik terminasi kabel serat optik outdoor dengan kabel serat
optik indoor.


3. Pendukung Fiber Optik
     Berikut pendukung fiber optik sebagai berikut: 
a. Fusion Splicer
alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan
mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk
laser. Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa
tersambung kembali dengan baik .


b. Stripper
ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit  dan daging kabel.



c. Protector Sleeve
protector yang digunakan untuk melindungi core hasil splicing. Tujuan nya agar core hasil splicing
tidak patah.


d. Cleaver
mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas.



e. Optical Power Meter/OPM
Memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini
juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC.


f. Optical Domain REflectometer/OTDR
   merupakan salah satu peralatan utama baik untuk instalasi maupun pemeliharaan link serat optik
dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat optik sepanjang sebuah link yang
diplot pada sebuah layar dengan jarak digambarkan pada sumbu X dan redaman pada sumbu Y.
Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss
antara dua titik dapat ditentukan dari display ini


g. Optical Fiber Identifier/OFI
Alat untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.


h. Visual FAult Locator/VFL
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan
pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP
Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.



2 komentar:

Monitoring Sistem di Linux  Pengertian Sistem Monitoring Layanan yang melakukan proses pengumpulan data dan melakukan analisis terhada...